Tidak semua rencana yang kita buat akan berjalan lancar. Tergantung dengan apa yang kita rencanakan dan siapa yang ada dalam rencana kita, juga tergantung Ridho Allah dan Orang Tua. Maka, sebagai suatu pelajaran yang bernilai, sebuah rencana gagal akan membuat kita berfikir ulang tuk memperbaiki semuanya.
Begitupun dengan aku, beberapa rencana dalam hidupku gagal ku gapai di waktu yang tepat. Jika ditanya mengapa tentunya banyak sekali alasannya. Salah satunya adalah tergantung dengan siapa kita merencanakan sesuatu. Bagiku, seseorang yang ada dalam rencana kita sangatlah berpengaruh terhadap kelancaran proses menuju goal yang kita rancang. Maka, buatlah rencana dengan seseorang yang tepat, seseorang yang memiliki visi dan misi yang sama dengan kita. Jikalau pun itu berbeda tidak apalah, asalkan tidak begitu jauh perbedannya dan dapat saling melengkapi, tidak egois satu sama lain dan sama-sama fokus berjuang pada rencana yang sama. Apapun itu, baik rencana hidup ataupun rencana dalam membentuk bisnis haruslah dikerjakan dengan seseorang yang memiliki tujuan yang sama agar mudah dalam menggapai goal.
Bagiku, seseorang yang terlalu memiliki banyak rencana namun hanya diam adalah nonsense, begitu juga dengan orang yang telah diajak merangkai sebuah rencana namun hanya menunggu untuk diberi kode, aba-aba, atau perintah selanjutnya adalah nonsense. Aku tidak punya banyak waktu, sedangkan waktu terus berjalan, aku tidak mau waktuku terbuang sia-sia hanya untuk berbicara atau membuat rencana dengan orang-orang yang lambat, tidak tanggap, kebanyakan teori dan hanya pandai menjanjikan sebuah rangkaian kata. Hidup ini realistis, bukan imajinatif. Agh orang-orang semacam ini hanya akan menghabiskan waktuku saja. Maka, sekali lagi, buatlah rencana dengan seseorang yang tepat, seseorang yang memiliki visi dan misi yang sama dengan kita juga seseorang yang aktif, tidak harus menunggu perintah, tidak penakut, inisiatif, dan bertanggung jawab atas segala yang ia sepakati.
Aku, adalah gadis dengan usia yang sudah mulai menginjak dewasa, tidak remaja lagi. Usiaku 23 tahun lebih 4 bulan. Harusnya aku sudah menikah pada usiaku yang ke 22 tahun, tepatnya tahun lalu. Namun, itulah tadi, jika tidak direncanakan dengan orang yang tepat, maka semua tidak akan berjalan di waktu yang tepat. Semua berakhir karena visi misi yang berbeda. Tetapi, Life Must Go On. Setelah gagal, maka buat dan perbaikilah rencana selanjutnya, jangan lupa berdo'a pada Tuhan agar senantiasa diberikan pilihan terbaik dan kelancaran terhadap segala sesuatu yang kita jalankan.
Selain perkara menikah, perkara lain seperti rencana lulus S1 di Usia 21 tahun, lanjut kuliah S2 di usia 21 dan lulus di usia 23 tahun juga telah aku rancang. Namun, semua rencana yang kita rancang tidaklah selancar dan semudah pada saat kita menulis dan merangkainya. Benar memang pada usiaku yang ke 21 aku telah berhasil mendapatkan gelar sarjana. Namun, untuk bisa melanjutkan lagi S2 ternyata tidak mudah, salah satunya adalah terkendala masalah biaya pendidikan yang sangat besar jumlahnya. Sebab itu, aku juga membuat rencana untuk mendaftar sebuah program beasiswa yang disebut LPDP dari pemerintah Indonesia, dan Segala Puji Bagi Tuhan, setelah mengikuti berbagai serangkaian seleksi, aku dinyatakan lolos sebagai penerima beasiswa untuk program master. Akan tetapi, aku tidak bisa langsung kuliah, sebab aku harus mengikuti pelatihan terlebih dahulu selama satu semester (6 bulan), barulah aku bisa melaksanakan proses pendaftaran S2 di Universitas dan Jurusanku yang hanya di buka satu tahun sekali. Jika terlewat tahun lalu, aku harus menunggu daftar di tahun ini, dan kebetulan hari ini adalah hari yang ku nanti yaitu hari pengumuman kelulusan. Alhamdulillah aku lulus. Aku sangat bersyukur kepada Tuhan yang telah meridhohi semua impianku ini, aku benar-benar telah menjadi Mahasiswa Program Pascasarjana Universitas Gadjah Mada, Jurusan Kajian Budaya & Media. Alhamdulillah. (Sujud Syukur, Peluk Ortu)
Jadi, semua rencana yang kita buat tidak selamanya berjalan dengan lancar. Namun, itu semua janganlah membuat kita untuk berhenti merangkai sebuah rencana. Jika tidak sekarang, pasti ada waktu lain yang lebih tepat untuk kita. Semua ada hikmahnya, asalkan kita tidak berhenti berdo'a dan berusaha mewujudkan rangkaian mimpi-mimpi kita. Sungguh hari yang melegakan bagiku juga teman-temanku seperjuangan. Mungkin 23 tahun ku ini memang lebih tepat untuk memulai belajar lagi mengenai segalanya. Terimkasih Tuhanku ^_^
Tidak ada komentar:
Posting Komentar